Pagi ini,
Halimah akan berangkat ke tempat yang akan menjadi dunia barunya. Sebuah Pondok
Pesantren yang jauh dari hiruk pikuk kota dipilihnya sebagai tempat tugas
pengabdiannya. Sudah sejam dia menunggu bis jemputan yang akan membawanya ke
pondok itu.
Piip...piip...
Klakson
Mobil Bis terdengar dari luar. Halimah mengambil koper dan ranselnya lalu
keluar dari kostnya.
"Makasih
banyak bu."Kata Halimah kepada Ibu Kostnya
"Sama-sama.
Kamu hati-hati yo." Kata Ibu Kost.
"Iyya,bu.
Saya pamit bu. Assalamu alaikum."
"Wa
alaikum salam."
Halimah
memberikan koper kepada kernet bisnya dan menaiki bis.
***
Bis pun
berangkat. Halimah berdampingan dengan pria yang berpenampilan seperti seorang
ustadz namun gaul abis.
"Ustadz
atau DJ nih."Batin Halimah.
Halimah
hanya diam sambil memutar-mutar Hpnya. Tiba-tiba Pria itu membesarkan volume
I-padnya hingga membuat Halimah terkejut.
"Mas,
bisa dikecilin ga?"
Pria itu
hanya mengangguk-anggukkan kepalanya tanpa mempedulikan Halimah.
"Maaass,
bisa dikecilin ga volumenyaa?"Suara Halimah sedikit tinggi.
Namun pria
itu tetap mengacuhkan Halimah. Karena kesal, Halimah menarik headset yang
berada di telinga pria itu dan berteriak.
"Kecilin
maass. Telinga saya sakiitt dengernyaa."
"Apaan
sih ini."Gerutu pria itu sambil memasang kembali headsetnya.
"Wah,
ga bisa dibiarin nih."
Halimah
merebut I-pad pria itu dan mematikannya.
"Eh,eh.
Kenapa nih?"Gerutu pria itu.
"Mass,denger
ya. Mas itu gak sendirian disini. Jadi jangan nyetel musik besar-besar.
GANGGU!"
"Kembaliin
I-pad saya."
"Jangan
nyetel volumenya gede-gede ya. Awas."
"Iyya.
Sini!"
Halimah
memberikan I-pad pria itu. Namun sepertinya pria itu tetap pada pendiriannya.
"Aduhh
maass."
Halimah
merebut kembali I-pad pria itu dan menaruhnya di ranselnya.
"Eh,eh.
Yah siniin I-pad saya."
"Nonono.
Entar kalo kamu mau turun baru ta' kasih."Kata Halimah sambil mencoba
untuk tidur.
"Agrhh."
Pria itu
hanya menggerutui Halimah. Bis kembali tenang. Namun tiba-tiba bis melewati
jalan berbatu. Halimah yang tertidur itu tiba-tibaa berbaring di pangkuan pria
di sampingnya. Tatapan mereka bertemu. Namun Halimah mengalihkan pandangannya
dan bangkit.
"Astagfirullah.
Sorry. Ga sengaja."Kata Halimah.
"Ga
apa-apa."
Pria itu
hanya menatap keluar. Halimah mengikuti.
"Nah
itu pondoknya."Batin Halimah.
"Pak,
berhenti!" Seru Halimah dan Pria itu.
Mereka
saling menatap keheranan.
"Kamu
turun disini?"Tanya Pria itu.
"Iya."
Ketika bis
perlahan berhenti, Halimah dan pria itu mengambil barangnya dan turun dari bis.
Bis kembali melaju ketika mereka sampai di bawah.
"Kamu
mau ke pondok juga?"Tanya Pria itu lagi.
Halimah
hanya mengangguk dan mendahului pria itu.
"Siapa
sih?"Batin Pria itu.
***
"Nah,
ini rumah dinasnya,bu. Dan poskestrennya di ujung sana. Dekat rumah dinas yang
warna biru,bu."Jelas Pak Asep, kepala satpam Pondok.
"Oh.
Iya,pak. Makasih. Jauh juga ya pak dari sini."Kata Halimah.
"Lumayan,bu.
Ya lumayanlah bu. Olahraga."
"Iya.
Ya sudah saya masuk dulu pak. Cukup jauh juga ya pak dari jalan raya."
"Iya,bu.
Silahkan."
"Mari,pak.
Assalamu alaikum."
"Walaikum
salam."
Halimah
masuk ke rumah dinasnya dan membereskan barang-barangnya dan beristirahat.
***Bersambung...